Sinarinframerah meliputi daerah frekuensi 1011Hz sampai 1014 Hz atau daerah panjang gelombang 10-4 cm sampai 10-1 cm. Jika memeriksa spektrum yang dihasilkan oleh sebuah lampu pijar dengan detektor yang dihubungkan pada miliampermeter, maka jarum ampermeter sedikit diatas ujung spektrum merah. suatu unsur memiliki atom-atom yang identik
Panjanggelombang serta cepat rambat gelombang tersebut secara berturut - turut yaitu .. A. 0,5 m dan 2 m/s B. 2 m dan 0,5 m/s C. 1 m dan 4 m/s D. 4 m dan 4 m/s. Jawab: Diketahui: 2Ξ» = 200 cm = 2 m atau Ξ» = 1 m f = 4 Hz. Pembahasan: Sehingga panjang gelombang 1 m serta cepat rambat gelombang v = 1 m . 4 Hz = 4 m/s. Jawaban: C
frekuensigelombang 12 Hz 4 panjang gelombang 5Ο cm 5 cepat rambat gelombang 60. Frekuensi gelombang 12 hz 4 panjang gelombang 5Ο cm 5. School SMAN 96 JAKARTA; Course Title FISIKIA 1323; Uploaded By BailiffExploration3111. Pages 30 This preview shows page 18 - 20 out of 30 pages.
duapuluh gelombang dihasilkan pada tali dalam waktu 50 sekon. Jika cepat rambat gelombang 5 m/s, berapakah panjang gelombangnya? Jawab: a. sin 2 sin 2 x y A ft x y A f t v Ο Ξ» Ο β β = Β± β β β β β β = Β± β β β β β β b. = 20 m/sv f λà = c. 8Hz v f Ξ» = = d. 4Hz 5 m/s 4 f v f Ξ» = = = 10 20 30 40 Waktu mikro
a periode gelombang, b. panjang gelombang, c. cepat rambat gelombang. 1. Gelombang air laut menyebabkan permukaan air naik turun dengan periode 2 detik. Jika jarak antara dua puncak gelombang 5 meter maka gelombang akan mencapai jarak 10 meter dalam waktu t. Berapakah t ? 2. Pada permukaan suatu danau terdapat dua buah gabus yang terpisah satu
Sebuahtali salah satu ujungnya digetarkan terus menerus dan ujung lainnya terikat kuat. Pembahasan soal gelombang mekanik dan stasioner. 24+ Contoh Soal Persamaan Kecepatan Gelombang Berjalan Properti posisi dan titik stasioner mendukung proses kurva fungsi rendering yang dapat diturunkan. Contoh soal gelombang stasioner. Penyelesaian persamaan f '(x) = 0 memberikan x koordinat semua titik
. - Tema mengenai Gelombang Stasioner menjadi salah satu materi dalam pelajaran fisika untuk siswa SMA kelas 11. Materi ini disampaikan dalam semester dua di tahun akademik 2022/2023 pada Kurikulum Merdeka. Di dalamnya memuat berbagai bahasan mulai dari definisi, karakteristik, hingga pembagian gelombang stasioner. Di Kurikulum Merdeka, siswa tidak lagi mendapatkan materi pengajaran yang 100 persen terpaku pada buku pelajaran. Mengutip laman Kurikulum Kemdikdikbud, guru diberikan keleluasaan dalam menciptakan pembelajaran berkualitas menurut kebutuhan dan menyesuaikan lingkungan belajar dari siswa. Dengan demikian, pelajaran fisika yang biasanya menjadi momok untuk siswa dapat dipelajari dengan kemudahan dalam demikian, siswa juga perlu mendapatkan latihan soal untuk memantau sejauhmana daya serap siswa terhadap pelajaran yang diterima. Latihan ini juga memberikan stimulan bagi siswa agar mampu memecahkan masalah yang muncul pada Fisika Gelombang Stasioner Materi fisika Gelombang Stasioner mengajak siswa untuk memahami mengenai arti dari gelombang tersebut beserta seluk beluk yang terkait dengannya. Mengutip Sumber Belajar Kemdikbud, gelombang stasioner merupakan hasil superposisi dua gelombang yang koherens, lalu memiliki arah rambat berlawanan. Cara mendapatkan gelombang ini salah satunya dengan melakukan superposisi gelombang asal dengan gelombang sederhana gelombang stasioner bisa dilihat pada gelombang tali. Salah satu ujung tali diikatkan pada tiang, lalu ujung lain digetarkan secara terus-menerus. Hasilnya akan muncul sebuah penampakan gelombang materi ini, siswa juga belajar mengenai karakteristik dan jenis gelombang stasioner. Selain itu, siswa juga diajak untuk menghitung menggunakan persamaan umum gelombang stasioner melalui penggunaan rumus-rumus tertentu. Contoh Soal Materi Fisika Gelombang Stasioner dan Jawabannya Berikut contoh soal materi Gelombang Stasioner beserta kunci jawabannya. Kunci pada pilihan jawaban yang dicetak Suatu gelombang berjalan merambat pada tali yang sangat panjang dengan frekuensi 20 Hz dan cepat rambat gelombang 5 ms-1. Jika amplitudo gelombang 10 cm, maka persamaan simpangan gelombang tersebut pada suatu titik yang berjarak π₯ dari sumber gelombang jika arah simpangan awal ke bawah dan gelombang merambat ke kanan adalah ...A. π¦ = β0,1 sin 8π 5π‘ β π₯B. π¦ = β0,1 sin 10 ππ‘ β 0,5π₯C. π¦ = β0,1 sin 20 ππ‘ β 0,2π₯D. π¦ = 0,1 sin 10 ππ‘ β 5π₯E. π¦ = 0,1 sin 10 ππ‘ β 0,2π₯2. Suatu gelombang merambat dengan persamaan y = 0,5 sin 2Ο3t β 0,2x. Jika y dan x dalam m dan t dalam s, besar frekuensi dan panjang gelombang masing-masing adalah ...A. 3 Hz dan 4 mB. 3 Hz dan 5 mC. 3 Hz dan 6 mD. 5 Hz dan 6 mE. 5 Hz dan 8 m3. Suatu gelombang berjalan memenuhi persamaan y = 0,5 sin 2Ο 30t β2x dengan y dan x dalam meter dan t dalam sekon. Cepat rambat gelombang tersebut adalah ...A. 4,0 m/sB. 6,0 m/sC. 12 m/sD. 15 m/sE. 18 m/s4. Suatu gelombang merambat dengan persamaan y = 1,5 sin Ο3t β 0,9x. Jika y dan xdalam m dan t dalam s, kecepatan maksimum dari gelombang tersebut adalah β¦.A. 2,5π ms-1B. 3,5π ms-1C. 4,5π ms-1D. 5,5π ms-1E. 6,5π ms-15. Suatu gelombang yang frekuensinya 400 Hz merambat dengan kecepatan 200 antara dua titik yang berbeda sudut fase 600 adalah ...A. 1/12 mB. 2/12 mC. 3/12 mD. 4/12 mE. 5/12 m6. Suatu gelombang stasioner ujung bebas mempunyai persamaan π¦ = 1,5 cos 5ππ₯ sin 15ππ‘ , dengan y dan x dalam meter dan t dalam sekon. Amplitudo gelombang datang dan cepat rambat gelombang stasioner tersebut adalah ...A. 0,25 m dan 2 ms-1B. 0,25 m dan 4 ms-1C. 0,50 m dan 6 ms-1D. 0,75 m dan 4 ms-1E. 0,75 m dan 3 ms-17. Dua buah gelombang memiliki Amplitudo sama tetapi arah berlawanan, kemudian kedua gelombang tersebut berinterferensi membentuk gelombang stasioner dengan persamaan π¦ = 2 sin 6ππ₯ cos 2ππ‘ , π¦ dan π₯ dalam meter dan π‘ dalam sekon. Jika π₯ = 1/12 π dan t = 1/6 s, simpangan gelombang stasioner gelombang tersebut adalah ...A. 1 mB. 2 mC. 3 mD. 4 mE. 5 m8. Salah satu ujung seutas tali yang panjangnya 100 cm digetarkan harmonik naik turun, sedang ujung lainnya bebas bergerak naik turun. Letak perut ke 4 dari ujung bebas adalah 20 cm, letak simpul ke lima diukur dari titik asal getarannya adalah ...A. 52,25 cmB. 54,25 cmC. 62,25 cmD. 66,25 cmE. 70,00 cm9. Dua gelombang sinus bergerak dalam arah berlawanan. Kedua gelombang tersebut berinterferensi menghasilkan gelombang stasioner yang memiliki persamaan π¦ = 2,5 sin0,8ππ₯ cos 100ππ‘, dengan π¦ dan π₯ dalam meter dan π‘ dalam sekon. Jarak dua simpul terdekat pada gelombang tersebut adalah ...A. 5,25 mB. 4,25 mC. 3,25 mD. 2,25 mE. 1,25 m10. Seutas tali yang panjangnya 110 cm direntangkan horizontal. Salah satu ujungnya digetarkan harmonik naik turun dengan frekuensi 1/8 s dan amplitudo 10 cm, sedangkan ujung lainnya terikat secara kuat. Getaran harmonik tersebut merambat ke kanan sepanjang kawat dengan cepat rambat 5,0 cm/s. Letak simpul ke 3 dan perut ke 4 dari asal getaran adalah ...A. 40 cm dan 60 cmB. 40 cm dan 70 cmC. 70 cm dan 40 cmD. 70 cm dan 70 cmE. 80 cm dan 70 cm - Pendidikan Kontributor Ilham Choirul AnwarPenulis Ilham Choirul AnwarEditor Yulaika Ramadhani
Daftar isiPengertian Gelombang StasionerJenis-jenis Gelombang Stasioner1. Gelombang Stasioner Ujung Bebas Longitudinal2. Gelombang Stasioner Ujung Tetap TransversalContoh Soal dan PembahasanPernahkah kamu bermain ke tepi pantai dan memperhatikan gelombang laut? ya itu adalah gelombang stasioner tetap atau mengalami pemantulan ujung bebas. Sudah kebayang kan? Mari kita simak penjelasannya yang lebih detail fisika, gelombang stasioner, juga dikenal sebagai gelombang berdiri, adalah gelombang yang berosilasi dalam waktu tetapi amplitudo puncaknya tidak bergerak di ruang puncak osilasi gelombang pada setiap titik di ruang konstan dengan waktu, dan osilasi pada titik yang berbeda di seluruh gelombang berada dalam di mana nilai absolut dari amplitudo minimum disebut node, dan lokasi di mana nilai absolut dari amplitudo maksimum disebut stasioner pertama kali diperhatikan oleh Michael Faraday pada tahun mengamati gelombang berdiri pada permukaan cairan dalam wadah Melde menciptakan istilah βgelombang berdiriβ sekitar 1860 dan mendemonstrasikan fenomena tersebut dalam eksperimen klasiknya dengan string ini dapat terjadi karena media bergerak dalam arah yang berlawanan dengan gelombang, atau dapat muncul dalam medium yang tidak bergerak sebagai akibat dari gangguan antara dua gelombang yang bergerak dalam arah yang paling umum dari gelombang berdiri adalah fenomena resonansi, di mana gelombang berdiri terjadi di dalam resonator karena gangguan antar gelombang yang dipantulkan bolak-balik pada frekuensi resonansi Gelombang StasionerGelombang Stasioner terdiri atas 2 tipe, yaitu Gelombang Stasioner Bebas dan Gelombang Stasioner Terikat. Berikut Gelombang Stasioner Ujung Bebas LongitudinalGelombang ini dihasilkan karena gangguan dua gelombang progresif longitudinal identik berjalan di sepanjang jalur yang sama tetapi dengan tepat ke arah yang Stasioner Ujung Bebas merupakan super posisi gelombang pada seutas tali dimana salah satu ujungnya di kaitkan dengan sebuah cincin yang juga dapat bergerak gelombang jenis ini, gelombang pantul tidak mengalami pembalikan jika sebuah gelombang tersebut tegak yang terjadi di dalam sebuah tali, maka akan terdapat titik simpul di ujung tetap, dan titik perut di ujung superposisi gelombang datang dan gelombang pantul pada ujung bebas adalahy = y1 + y1 = A sin kx β t dan y2 = -A sin kx + tMaka y = 2A cos kx sin tKeterangan y = Simpangan gelombang stasioner mx = Jarak suatu titik dari titik pantul mk = Bilangan gelombang m-1 = Kecepatan sudut gelombang rad/s2. Gelombang Stasioner Ujung Tetap TransversalGelombang ini dihasilkan karena gangguan dua identik gelombang progresif melintang yang bepergian di sepanjang jalur yang sama tetapi justru berbalik Stasioner Ujung Tetap yaitu merupakan super posisi gelombang pada seutas tali dimana salah satu ujungnya di ikat pada tiang sehingga tidak dapat bergerak gelombang jenis ini, gelombang pantul mengalami pembalikan fase sebesar Β½ .Jadi, jika sebuah gelombang tegak yang terjadi di dalam sebuah tali, maka akan terdapat titik simpul di ujung tetap, dan titik perut di ujung superposisi gelombang datang dan gelombang pantul pada ujung bebas adalahy = y1 + y1 = A sin t β kx dan y2 = -A sin t + kxMaka y = 2A sin kx cos tKeterangany = Simpangan gelombang stasioner mx = Jarak suatu titik dari titik pantul mk = Bilangan gelombang m-1 = Kecepatan sudut gelombang rad/sContoh Soal dan PembahasanSoal 1Suatu gelombang yang frekuensinya 500 Hz merambat dengan kecepatan 300 m/s. tentukan jarak antara dua titik yang berbeda sudut fase 60o!JawabanDiketahuif = 500 Hzv = 300 m/sΞΈp = 60oDitanya x =β¦?PembahasanPertama, Quipperian harus menentukan panjang gunakan rumus beda fase jarak antara dua titik yang berbeda sudut fase 60o adalah 0,1 2Panjang tali l = 10mUjung terikatA = 10 cmf = 5Hzv = 5 m/sJawaban v = Ξ»f5 = Ξ» 5Ξ» = 1mAp = 2A sin kxAp = 2 A sin 2 pi x/ Ξ»Ap = 2 10 sin 2 pi 2 / Ξ»Ap = 2 10 0Ap = 0 mJadi amplitude padajarak 2 m di titik P adalah 0 m. Keadaan itu berarti amplitude pada keadaan simpul gelombang yang menjadikan nilai amplitude di titik P bernilai 0Soal 3Ujung sebuah tali yang panjangnya 1 meter di getarkan sehingga dalam waktu 2 sekon terdapat 2 gelombang. Tentukanlah persamaan gelombang tersebut apabila amplitudo getaran ujung tali 20 = 4Ξ» βΞ» = ΒΌ = 0,25 mt = 4Ξ» β T = 2/4 = 0,5 sy = β¦.?Jawaban Y = A sin tΒkx= 0,2 sin [2Ο/0,5tΒ2Ο/0,25x]= 0,2 sin 4ΟtΒ8Οx= 0,2 sin 4Ο tΒxSoal 4Sepotong tali yang panjangnya 5 meter, salah satu ujungnya terikat kuatsedangkan ujung yang lainnya digerakkan secara kontinu denganamplitudo 10 cm dan frekuensi 4 Hz. Jika cepat rambat gelombang padatali itu 8 m/s, tentukanlah amplitudo titik P yang terletak 1,5 meter dari ujung terikat,Besarnya amplitudo di titik P yang berjarak 1,5 m dari ujung terikat adalahBesarnya amplitudo diambil harga mutlak/positifnya yaitu 20 5Terdapat sepotong tali yang panjangnya 5 meter, salah satu ujungnya terikat kuat sedangkan ujung yang lainnya digerakkan secara kontinue dengan amplitudo 10 cm dan frekuensi 4 Hz. Jika cepat rambat gelombang padatali itu 8 m/s, tentukanlah amplitudo titik P yang terletak 1,5 meter dari ujung terikat !AP = 2A sin kxAP = 2A sin Ο 1,5AP = 2 x 10 sin 1,5 ΟAP = 20 sin 270Β°AP = 20 -1AP = -20 cmJadi, Besarnya amplitudo di titik P yang berjarak 1,5 m dari ujung terikat yaitu = -20 cm.
Suatu gelombang stasioner memiliki persamaan y = 40 cos 2Ο xsin 100Οt, di mana y dan x dalam cm dan t dalam sekon. Pernyataan-pernyataan berikut berkaitan dengan gelombang stasioner tersebut. 1 Amplitudo gelombang sumber 40 cm 2 Frekuensi gelombang sumber 50 Hz 3 Panjang gelombang sumber 50 cm 4 Cepat rambat gelombang sumber 50 cm/s Pernyataan di atas yang benar adalah nomor .... A. 1, 2, dan 3 B. 1 dan 3 C. 2 dan 4 D. 4 saja E. 1, 2, 3, dan 4 Pembahasan Diketahui y = 40 cos 2Ο xsin 100Οt Dijawab Jadi pernyataan yang benar adalah nomor 2 dan 4 Jawaban C- Semoga Bermanfaat Jangan lupa komentar & sarannya Email nanangnurulhidayat
Soal 1 Seutas tali yang diikat pada salah satu ujungnya memiliki panjang 6 m. Pada tali terjadi gelombang stationer yang memiliki 4 simpul. Jika cepat rambat gelombang transversal pada tali sebesar 40 m/s, frekuensi gelombang stationer adalah . . . . A. 5 Hz B. 6,7 Hz C. 10 Hz D. 20 Hz E. 26,7 Hz Jawab C Pada gelombang stasioner ujung terikat, terjadi 4 simpul artinya 3Ξ»/2 = 6 m Ξ» = 4 m maka frekuensi gelombang stasioner tersebut adalah f = v/Ξ» = 40 m/s/4 m = 10 Hz Soal 2 Gelombang merambat pada sebuah tali dan dipantulkan oleh ujung bebas hingga terbentuk gelombang stasioner. Simpangan pada titik P yang berjarak x dari titik pantul mempunyai persamaan YP = 4 cos 5Οx sin 20Οt dengan y dan x dalam m dan t dalam s. Cepat rambat gelombang tersebut adalah . . . . A. 8 m/s B. 5 m/s C. 4 m/s D. 5/4 m/s E. ΒΌ m/s Jawab C Cepat rambat gelombang stasioner diberikan oleh v = /k Persamaan simpangan gelombang stasioner, YP = 4 cos 5Οx sin 20Οt, maka diketahui = koefisien t = 20Ο rad/s dan k = koefisien x = 5Ο/m, sehingga v = 20Ο rad/s/5Ο/m = 4 m/s Soal 3 Suatu gelombang stasioner memenuhi persamaan y = 10 sin 0,2Οx cos80Οt dengan x dalam cm dan t dalam s. Perhatikan data berikut 1 pada saat t = 1/40 s terjadi amplitudo maksimum 2 besar amplitudo maksimum adalah 10 cm 3 besar amplitudo maksimum saat t = 0 s 4 frekuensi gelombang adalah 40 Hz. Data yg sesuai dengan persamaan tersebut ditunjukkan oleh nomor ........ A. 4 B. 1 dan 3 C. 2 dan 4 D. 1, 2, dan 3 E. 1, 2, 3, dan 4 Jawab B Persamaan umum gelombang stasioner dapat dinyatakan oleh Y = A sinkx cost, sehingga dari persamaan pada soal ini, kita ketahui = 80Ο rad/s, k = 0,2Ο/m. = 2Οf f = 80Ο rad/s/2Ο = 40 Hz Amplitudo gelombang stasioner diberikan oleh As = 10 sin 0,2Οx terjadi jika t = 0 Dan amplitudo gelombang maksimum adalah 10 cm. Soal 4 Diketahui persamaan gelombang seperti berikut. y1 = 2 cm sin kx - t dan y2 = 2 cm sin kx + t Nilai k = Ο cm-1 dan = 4Οs-1. Superposisi kedua gelombang tersebut akan menghasilkan suatu gelombang stasioner dengan nilai amplitudonya dapat dinyatakan oleh . . . . A. 2 cm sin Οx B. 2 cm cos Οx C. 4 cm sin Οx D. 4 cm sin 4Οx E. 4 cm cos 4Οx Jawab C Superposisi dua gelombang tegak adalah jumlah total dari masing-masing gelombang yaitu Y = y1 + y2 Y = 2 cm sin kx - t + 2 cm sin kx + t Y = 2 x 2 sin2kx/2cos-2t/2 = 4 sinkx cost Dengan amplitudo gelombang superposisinya diberikan oleh Y = 4 sin kx = 4 sinΟx Catatan sin A + sin B = 2 sin Β½A + B cos Β½ A β B dan cos βZ = cos Z.
Hai Quipperian, bagaimana kabarnya? Semoga selalu sehat dan tetap semangat belajar ya! Di zaman milenial ini, banyak kamu muda yang menggemari musik. Bahkan, banyak di antara mereka yang mahir menggunakan alat musik, contohnya gitar. Saat gitar dimainkan, akan muncul irama yang indah untuk didengarkan. Di balik indahnya suara gitar, ternyata ada proses fisika yang berlangsung di dalamnya. Saat dawai dipetik, akan muncul gelombang sepanjang lintasan dawai. Jika gelombang sudah mencapai ujung dawai yang terikat, gelombang akan dipantulkan kembali. Nah, gelombang itu dinamakan gelombang stasioner. Cobalah untuk mengamati gelombang tersebut saat Quipperian memetik dawai gitar. Setelah mengamati gelombang stasioner yang terjadi pada dawai, kini saatnya Quipperian mengamati gelombang berjalan. Cobalah untuk mengambil batu, lalu lemparkan batu tersebut ke dalam genangan air. Saat batu dilemparkan ke dalam genangan air, akan muncul riak gelombang kan? Ternyata, riak gelombang tersebut merupakan contoh bentuk gelombang berjalan, lho. Memangnya, apa sih gelombang stasioner dan gelombang berjalan itu? Temukan jawabannya di pembahasan kali ini. Besaran-Besaran dalam Gelombang Membahas masalah gelombang tidak akan lepas dari besaran-besaran berikut. 1. Panjang gelombang Panjang satu gelombang adalah panjang antara satu bukit dan satu lembah atau jarak antarpuncak yang berdekatan. Bagaimana cara menentukan panjang gelombangnya? Simak gambar berikut. Kira-kira berapa gelombang yang terbentuk pada gambar di atas? Oleh karena terdapat dua puncak dan dua lembah, maka jumlah gelombangnya ada 2. Berapa panjang untuk satu gelombang? Jika panjang AX dimisalkan 10 m, maka panjang untuk satu gelombangnya dirumuskan sebagai berikut. 2. Periode dan frekuensi Periode adalah waktu yang dibutuhkan gelombang untuk menempuh satu panjang gelombang. Secara matematis dirumuskan sebagai berikut. Keterangan T = periode s; t = waktu tempuh gelombang s; dan n = banyaknya gelombang. Frekuensi adalah banyaknya gelombang yang terbentuk dalam waktu satu sekon. Secara matematis, frekuensi dirumuskan sebagai berikut. Keterangan f = frekuensi Hz; n = banyaknya gelombang; t = waktu tempuh gelombang s; dan T = periode gelombang s. 3. Cepat rambat gelombang Cepat rambat gelombang adalah jarak tempuh gelombang tiap sekon. Jika dinyatakan dalam bentuk matematis, cepat rambat gelombang memiliki persamaan berikut. Keterangan f = frekuensi Hz; T = periode gelombang s; v = cepat rambat gelombang m/s; dan Ξ» = panjang gelombang m. 4. Gelombang Berjalan Mengapa gelombang yang dihasilkan oleh pelemparan batu ke dalam air digolongkan sebagai gelombang berjalan? Memang apa sih gelombang berjalan itu? Gelombang berjalan adalah gelombang yang memiliki amplitudo tetap. Artinya, titik-titik yang dilalui gelombang mengalami getaran harmonik dengan amplitudo tetap. Ada beberapa persamaan yang harus Quipperian ketahui saat belajar gelombang berjalan. Adapun persamaan yang dimaksud adalah sebagai berikut. 5. Persamaan simpangan Gelombang berjalan memiliki persamaan simpangan seperti berikut. Keterangan y = simpangan m; A = amplitudo gelombang m; π = kecepatan sudut gelombang rad/s; t = lamanya gelombang beretar s; T = periode gelombang s; k = bilangan gelombang; x = jarak titik ke sumber getar m; dan Ξ» = panjang gelombang m. 6. Persamaan kecepatan Seperti Quipperian ketahui bahwa kecepatan merupakan turunan pertama dari jarak atau simpangan. Dengan demikian, persamaan kecepatan gelombang berjalan adalah persamaan yang diturunkan dari persamaan simpangan. Secara matematis, persamaan kecepatannya dirumuskan sebagai berikut. Keterangan v = kecepatan m/s; dan y = simpangan gelombang m. 7. Persamaan percepatan Seperti halnya kecepatan, persamaan percepatan merupakan turunan pertama dari kecepatan dan turunan kedua dari simpangan. Secara matematis, persamaan percepatan adalah sebagai berikut. Keterangan a = percepatan m/s2; v = kecepatan gelombang m/s; dan y = simpangan m. 8. Sudut fase gelombang Sudut fase adalah sudut yang ditempuh oleh benda yang bergetar. Sudut fase dinyatakan dalam fungsi sinus dari persamaan umum gelombang. Secara matematis, dirumuskan sebagai berikut. 9. Fase gelombang Fase gelombang adalah besaran yang berkaitan dengan simpangan dan arah gerak gelombang. Secara matematis, fase gelombang dirumuskan sebagai berikut. 10. Beda fase Beda fase adalah perbedaan fase gelombang atau tahapan gelombang. Secara matematis, beda fase dirumuskan sebagai berikut. Dua buah titik bisa memiliki fase sama dengan syarat sebagai berikut. Dua buah titik bisa memiliki fase berlawanan dengan syarat sebagai berikut. Gelombang Stasioner Gelombang stasioner adalah hasil perpaduan dua buah gelombang yang amplitudonya selalu berubah. Artinya, tidak semua titik yang dilalui gelombang ini memiliki amplitudonya sama. Saat membahas gelombang stasioner, Quipperian akan bertemu dengan istilah perut dan simpul. Perut adalah titik amplitudo maksimum, sedangkan simpul adalah titik amplitudo minimum. Gelombang stasioner dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut. Gelombang stasioner ujung bebas Gelombang stasioner ujung bebas tidak mengalami pembalikan fase. Artinya, fase gelombang datang dan pantulnya sama. Dengan demikian, beda fasenya sama dengan nol. Perpaduan antara gelombang datang dan gelombang pantul pada ujung bebas menghasilkan persamaan berikut. Keterangan Ap = amplitudo gelombang stasioner m; Yp = simpangan gelombang stasioner m; π = kecepatan sudut gelombang rad/s; t = lamanya gelombang beretar s; k = bilangan gelombang; dan x = jarak titik ke sumber getar m. Untuk menentukan letak perut dari ujung bebas, gunakan persamaan berikut. Untuk menentukan letak simpul dari ujung bebas, gunakan persamaan berikut. Gelombang stasioner ujung tetap Secara matematis, persamaan simpangan gelombang stasioner ujung tetap dirumuskan sebagai berikut. Keterangan Ap = amplitudo gelombang stasioner m; Yp = simpangan gelombang stasioner m; π = kecepatan sudut gelombang rad/s; t = lamanya gelombang beretar s; k = bilangan gelombang; dan x = jarak titik ke sumber getar m. Untuk menentukan letak simpul dari ujung tetap, gunakan persamaan berikut. Untuk menentukan letak perut dari ujung tetap, gunakan persamaan berikut. Belajar konsep dasar sudah, kira-kira belajar apa lagi ya Quipperian? Bagaimana jika selanjutnya berlatih soal? Nah, untuk meningkatkan pemahaman Quipperian tentang gelombang berjalan dan stasioner, simak contoh soal berikut ini. Contoh soal 1 Suatu gelombang yang frekuensinya 500 Hz merambat dengan kecepatan 300 m/s. tentukan jarak antara dua titik yang berbeda sudut fase 60o! Pembahasan Diketahui f = 500 Hz v = 300 m/s ΞΈp = 60o Ditanya x =β¦? Pembahasan Pertama, Quipperian harus menentukan panjang gelombangnya. Lalu, gunakan rumus beda fase berikut. Jadi, jarak antara dua titik yang berbeda sudut fase 60o adalah 0,1 m. Contoh soal 2 Pembahasan Diketahui Ditanya jarak antara perut dan simpul yang berdekatan =β¦? Pembahasan Untuk menentukan jarak antara perut dan simpul yang berdekatan, tentukan dahulu nilai saat n = 0. Dengan demikian, jarak antara perut dan simpul yang berdekatan dirumuskan sebagai berikut. Jadi, jarak antara perut dan simpul yang berdekatan adalah 0,125 m. Bagaimana Quipperian? Sudah semakin paham kan tentang materi gelombang berjalan dan stasioner? Ternyata, penerapan keduanya sering kamu jumpai dalam kehidupan sehari-hari, lho. Jika Quipperian ingin melihat video pembahasannya, silahkan gabung bersama Quipper Video. Bersama Quipper Video, belajar jadi lebih mudah dan menyenangkan. Salam Quipper! Penulis Eka Viandari
suatu gelombang stasioner memiliki panjang gelombang 60 cm