TANAHKARO – SUMBER Komunitas petani jagung di Karo menyampaikan keluhan mengenai anjloknya harga jagung ke Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) RI Perwakilan Medan, Jalan Gatot Subroto No. 148 Medan, Rabu (21/2/2018). Rabu (21/2/2018). BERITATERKAIT Sumihar Sagala Sosialisasi Perda Sumut, Pengadaan Fasilitas Olahraga di KubisHibrida Icon BENIHPERTIWI.CO.ID – Dengan ketinggian 500 – 1400 meter dari permukaan laut dan kondisi agroklimat yang sangat mendukung, sayuran Kubis bisa disebut sebagai Icon daerah Tanah Karo. Kabupaten yang diapit dua gunung aktif ini, dikenal sebagai daerah penghasil utama sayuran dan sentra kubis nasional yang memasok kebutuhan StrategiPetani Dalam Menghadapi Resiko Harga Komoditas Kol,Sawi Putih Dan Wortel Di Tanah Karo (Studi Kasus: Desa Gurusinga, Kec.Berastagi, Kab. Tanah Karo) 77 DAFTAR PUSTAKA Aak.1993.Teknik Bercocok Tanam Jagung.Yogyakarta: Kanisius Adiyoga, W., R. Sinung-Basuki., dan T.A. Soetiarso. 1999. Menghadapi Risiko Produksi dan Harga Produk Homepage/ BERITA / SUMATERA UTARA / TANAH KARO Harga Terjangkau,Pakaian Monza Di Trotoar Berastagi Diminati Masyarakat Berastagi. Follow Us; 02/05/2021 by Redaksi. Presiden Dorong Upaya Peningkatan Produksi Jagung GerakCepat Polres Karo Berantas Pungli di Kawasan Pemandian Air Panas Desa Doulu Berastagi. TRIBUN-MEDAN.com, KARO - Polres Tanah Karo langsung gerak cepat berantas pungutan liar (Pungli) yang ada di kawasan Pemandian Air Panas Sidebuk-debuk yang ada di Desa Doulu Berastagi. Menerima adanya laporan Video Viral di Medio Sosial, terkait Suhuoptimum untuk pertumbuhan jagung manis adalah 21-27 o C, pada masa perkecambahan benih 23-27 o C. Secara teori budidaya jagung manis bisa tumbuh di atas tanah dengan tingkat keasaman 5-8 pH. Budidaya jagung manis tidak akan maksimal apabila kebutuhan hara tidak tercukupi. Tanaman ini memerlukan unsur nitrogen (N) dalam jumlah besar. . harga jagung di tanah karo - Selamat datang di website kami. Pada saat ini admin akan membahas tentang harga jagung di tanah Karo Pemerintah Diminta Menjaga Ketersediaan dan Keterjangkauan from luas tanaman palawija kabupaten karo bulan maret 2015. Karo punya banyak sekali keunikan, dari pakaian adat, bahasa, adat istiadat, dan kekerabatan. Petani jagung yang tersebar di memiliki luas lahan. harga jagung di tanah Jagung Di Tanah KaroTanah karo jurnal asia bupati karo terkelin brah­mana sh mendukung pe­ning­katan harga jagung di tingkat pe­tani di kabupaten karo. Namun harga cabai merah keriting perlahan harganya merangkak naik. 10161 kesesuaian lahan di kabupaten karo dilihat Petani jagung yang tersebar di enam kecamatan yakni lau baleng, mardinding, Jumlah rumah tangga dan luas tanam tanaman pangan menurut kecamatan tahun 2013. harga jagung di tanah petani akan merugi rp3 juta sampai rp5 juta per jagung yang tersebar di enam kecamatan yakni lau baleng, mardinding, 10161 kesesuaian lahan di kabupaten karo dilihat Diketahui sebelumnya, harga tomat terpantau anjlok dimana sebelumnya masih dikisaran karo merupakan nama suku sekaligus nama daerah kabupaten karo, tepatnya di tanah hasil panen jagung yang. Pekan lalu, harga jual jagung pipil kering mecapai per kilogram, mulai minggu 3/7/2022 turun menjadi per kilogram, ungkap pengusaha pemilik gudang pemipil jagung di desa perbulan. Jumlah rumah tangga dan luas tanam tanaman pangan menurut kecamatan tahun jagung yang tersebar di memiliki luas luas tanaman palawija kabupaten karo bulan maret 2015. Karo punya banyak sekali keunikan, dari pakaian adat, bahasa, adat istiadat, dan kekerabatan. Selain itu permintaan pabrikan produsen pakan ternak akan kadar air tidak memungkinkan petani untuk melakukan harga cabai merah keriting perlahan harganya merangkak tanah karo penyumbang terbesar komoditas jagung di sumatera utara sumut. Tanah karo jurnal asia bupati karo terkelin brah­mana sh mendukung pe­ning­katan harga jagung di tingkat pe­tani di kabupaten karo. Sementara komoditas lainnya terpantau pasar, memang harga jeruk tanah karo yang dulu primadona indonesia, harganya lebih mahal dari jeruk china ini disampaikannya pa­da rapat kerja membahas pe­ningkatan harga jagung di ting­kat petani jagung kabupaten karo yang dibuka kepala dinas pertanian provsu m roem ber­tempat di ruang rapat me­lati. Akibat keadaan ini, petani jagung di sejumlah kecamatan kabupaten karo menjerit. Masalah pupuk terlambat saat musim tanam dimulai sampai saat ini masih dihadapi para petani di tanah karo, sumatera dalam gambar yang diambil, jumat 96/11/2015 pupuk npk untuk keperluan para petani jagung hibrid npk untuk keperluan para petani jagung hibridNah itulah pembahasan tentang harga jagung di tanah karo yang bisa kami sampaikan. Terima kasih sudah pernah berkunjung pada website awak. mudah-mudahan tulisan yg awak telaah diatas memberikan manfaat pembaca dengan berjibun diri yang sudah berkunjung di website ini. kami pamrih dukungan berawal seluruh grup bagi peluasan website ini supaya lebih apik lagi. 403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID CqNyKvH6V0ybYzxgZdSbbjLGVPdgjv_X0F_oTlQKVd9o-Txhe4cuHw== You are here Home / Archives for PertanianTanah Karo, 27/6 Antarasumut – Sejumlah lahan pertanian tanaman tomat di Kabupaten Tanah Karo, Sumatera Utara, terserang hama sehingga mengakibatkan buah tomat membusuk menjelang dipanen. Beberapa petani di Kabupaten Tanah Karo, Kamis, menyebutkan, serangan hama jenis “rhizoctonia” itu umumnya diawali dengan munculnya bercak berwarna coklat kehitaman pada permukaan kulit tomat dan kemudian melebar hingga membuat buah menjadi busuk. Kondisi tanaman tomat yang sudah terserang hama busuk buah sulit berkembang secara normal, sehingga banyak petani memilih lebih awal memetik buah tomat untuk menghindari serangan hama menjadi lebih parah. “Buah tomat yang terserang penyakit “rhizoctonia” umumnya mengalami retak dan kemudian membusuk,” ucap L. Purba, petani Desa Pancur Batu, Kabupaten Karo. Menurut dia, hama tersebut umumnya muncul di tengah minimnya curah hujan yang mengguyur salah satu sentra produksi pertanian di wilayah itu. Buah tomat yang terserang hama “rhizoctonia” umumnya sengaja dipetik dan dibuang petani dan dibakar di sekitar lahan tersebut karena kelak dianggap dapat menambah tingkat kesuburan tanah. Purba menambahkan, sebagian besar wilayah Karo selama hampir satu bulan terakhir relatif minim diguyur hujan. Diakuinya, serangan hama tersebut turut menjadi pemicu anjloknya harga jual tomat di tingkat petani menjadi turun tajam. “Harga tomat di desa kami saat ini hanya sekitar per kilo gram,” ujarnya. Sementara, harga tomat semula diharapkan oleh kalangan petani di daerah itu bisa mencapai di atas per kg, terkait dengan meningkatnya permintaan pasar menjelang bulan puasa Ramadhan. Ia memperkirakan serangan hama “rhizoctonia” juga terjadi hampir merata di Kabupaten Karo. “Kami tidak bisa berbuat banyak untuk mengatasi serangan “rhizoctonia”, kecuali secepatnya memetik buah tomat yang belum relatif parah terkena serangan hama,” ucap Purba. Sebagaimana diketahui, Kabupaten Tanah Karo selama ini merupakan salah satu sentra produksi tomat terbesar di Sumatera Utara Sumut. Buah tomat yang dipanen petani di daerah itu umumnya dipasarkan ke sejumlah kabupaten/kota di Sumut.TNA Tanaman bawang prei sudah tidak asing bagi masyarakat Desa Jaranguda Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo karena desa ini merupakan salah satu sentra penghasil bawang prei di Sumatera Utara. Pada umumnya, usahatani bawang prei tidaklah menjadi sumber pendapatan utama bagi petani bawang prei di Desa Jaranguda. Sumber pendapatan lainnya adalah usahatani wortel, usahatani tomat, dan tanaman hortikultura lainnya. Walaupun usahatani bawang prei tidaklah menjadi prioritas utama, namun usahatani bawang prei diperkirakan akan memberikan kontribusi yang besar terhadap pendapatan keluarga. Bawang prei Allium porum L di luar negeri jenis ini dikenal sebagai leek. Jenis ini tidak berumbi dan daunnya lebih lebar dari jenis bawang merah atau putih. Pelepahnya panjang dan liat, bagian dalam daun pipih. Bawang daun ini bisa tumbuh di dataran rendah maupun tinggi. Pertumbuhan bawang prei menginginkan ketinggian sekitar m dpl. Curah hujan yang tepat sekitar mm/tahun. Suhu udara tempat tumbuh tanaman ini 18-25°C. Tanah dengan pH netral 6,5-7,5 cocok untuk budi daya bawang prei. Jenis tanah yang cocok ialah andosol bekas lahan gunung berapi dan tanah lempung yang mengandung pasir. Bawang daun bisa diperbanyak lewat biji maupun tunas anakan. Umumnya petani kita menggunakan stek tunas. Caranya dengan memisahkan anakan dari induknya. Secara teknis di lapangan, pertanaman bawang prei banyak mengalami kendala dalam budidayanya misalnya masalah pengolahan lahan, pemakaian pupuk serta adanya serangan hama dan penyakit tanaman, Dari hasil kunjungan ke Desa Jaranguda pada tanggal 3 Juli 2012 yang lalu di salah satu lahan petani bawang prei ditemukan adanya pertumbuhan yang abnormal dengan keadaan visual tanaman dan lahan sebagai berikut 1. Sebagian tanaman tumbuh kerdil. 2. Daun tanaman bawang prei tampak layu seperti mengalami kekeringan dan terdapat bercak coklat sepusat. 3. Pada sebagian akar tanaman terdapat warna merah muda. 4. pH tanah rata-rata diukur dengan soil tester yang diambil dari beberapa tempat di lahan pertanaman tersebut adalah 5,2. 5. Petani menggunakan pupuk kimia dalam jumlah banyak dan pupuk kandang yang belum difermentasi. selengkapna banci i downloadndu bas uji labolatorium perei jaranguda Hama lalat buah kembali menyerang tanaman jeruk di Kabupaten Karo, Sumatera Utara yang mengakibatkan produksi jeruk turun drastis sehingga mengakibatkan harga di pasaran melambung tinggi. Walaupun harga tinggi, kalau tidak ada buahnya kan sama saja, kata salah seorang petani. Sebentar lagi adalah waktu panen jeruk di Tanah Karo, sehingga serangan lalap buat ini mengakibatkan kerugian yang tidak sedikit bagi para petani. Para petani sangat mengharapkan agar pemerintah turun tangan kembali untuk mengatasi serangan lalat buah ini. Pemerintah provinsi dan pusat sudah pernah membantu menganggulangi bencana’ lalat buah ini tetapi hasilnya belum dapat mengatasi serangan lalat buah yang semakin gencar. Harga jual buah dipasaran berkitas antara Rp. – Rp. Jeruk-jeruk di Tanah Karo sudah mengalami penurunan produksi sejak beberapa tahun belakangan ini, untuk itu peremajaan jeruk sudah wajib dilakukan, tetapi kendala yang dihadapi para petani adalah sulitnya mendapatkan bibit tanaman jeruk yang berkualitas. Mari kita tunggu peran serta pemerintah untuk membantu petani jeruk di Tanah Karo. Serangan penyakit hawar daun pada tanaman jagung petani di Kabupaten Karo, Sumatra Utara masih terus terjadi dan sangat merugikan pada saat memasuki masa panen. “Serangan hawar daun khususnya terjadi pada tanaman petani jagung yang menggunakan merek tertentu. Hipajagin Himpunan Petani Jagung Indonesia sudah melihat dan mencoba membantu petani,” kata Ketua Hipajagin Karo TS Brahmana di Medan, Sabtu 26/5. Serangan terbesar penyakit hawar daun itu terjadi pada tanaman jagung di kawasan Kecamatan Tiga Binanga. Sedikitnya 20 persen dari sekitar hektare lahan jagung di 19 desa dan satu kelurahan di Tiga Binanga sudah terserang. Menurut dia, serangan hawar daun pada saat sedang memasuki musim panen di beberapa sentra di Karo tentu saja sangat mengkhawatirkan, mengingat masa panen puncak sudah tidak lama lagi yakni pada akhir Juni atau awal Juli. “Kalau serangan penyakit itu masih terus berlangsung hingga panen raya, sulit dibayangkan bagaimana kecewa dan meruginya petani,” katanya. Apalagi dewasa ini harga jual jagung tidak terlalu menggembirakan dan bahkan bisa turun pada masa panen besar nanti. Harga jagung petani dewasa ini berada di kisaran per kg. Buah asal Tanah Karo Sumut kian terpojok oleh buah impor yang peredarannya membanjiri pasar tradisonal dan modern wilayah itu. Bisnis buah impor ini malah sampai ke pelosok dan pinggiran kota. Indikasinya buah asing ini bukan lagi dominasi pembeli berkantong tebal, tapi juga orang biasa. “Ini yang bikin kita Mate nyonyor. Ada istilah Jjeruk Tanah Karo- nasibmu kini,” kata Tarigan, petani jeruk di Tanah Karo, Senin 19/3/2012, ketika disambangi di kebunnya. Menurutnya, sejak jeruk impor masuk ke hingga pedesaan, jeruk hasil taninya gak laku lagi. Kalau adsa pembeli hanya satu dua orang. “Sisanya busuk. Makanya kita malas memetiknya,” tandasnya bernada prustasi. Di pasar, memang harga jeruk Tanah Karo yang dulu primadona Indonesia, harganya lebih mahal dari jeruk China misalnya. Selisihnya sekitar Rp15000-1800/kg. Sebelumnya berdasarkan data diungkapkan Asisten II bidang ekonomi dan pembangunan Pemprov Sumut Djaili Azwar, 7 Februari, dalam Sinkronisasi Pelaksanaan Kegiatan Pengembangan Hortikultura Tahun 2012 dan Koordinasi Rancangan Tahun 2013 Wilayah Barat, di Medan, dua tahun terakhir Sumut mengimpor ton buah. citraindonesia Program keseriusan pembangunan ekonomi masyarakat, khususnya petani di Kabupaten Karo dilakukan melalui pengembangan tanaman dan ternak. Ini merupakan langkah awal Pemkab Karo melaunching visi – misi Bupati terpilih, DR HC Kena Ukur Karo Jambi Surbakti, dan Wakil Bupati, Terkelin Brahmana, SH. Sebagai tahap pertama dalam program itu bekerjasama dengan pihak perbankan yang akan memberikan pinjaman lunak dan Badan Pertanahan Nasional BPN dalam mkemudahan membuat sertipikat tanah. Ini sebagai anggunan pihak petani ke pihak perbankan dan camat serta para kepala desa menjadi motivator. Hal ini dikatakan Asisten II Drs Simon Sembiring, yang juga ketua tim teknnis dihadapan bupati, wakil bupati, pihak perbankan, stake holder dan ratusan petani, camat, kepala desa, Jumat 3/2 di aula kantor bupati, Kabanjahe. Program awal ini dimulai di sembilai kecamatan, meliputi Kabanjahe, Simpang Empat, Naman Teran, Dolatrayat, Tigapanah, Munte, Barusjahe, Merek dan Merdeka. Menurut Simon, pemohon dari petani ke pihak perbankan sebanyak 134, yang lolos verifikasi 18 peserta, dan 4 diantaranya sudah memenuhi akad kredit dengan pihak perbankan. Bupati Karo DR HC Kena Ukur Karo Jambi Surbakti dalam kata sambutannya mengatakan, dalam membangun pertanian agar pihak pemerintah dan masyarakat tani tidak separuh hati. Selama ini pembangunan pertanian tak ubahnya bagai kiasan, kacamata lemb’ yang berarti, pembohongan dan kepura – puraan. “Rumput – rumput yang kering akan terlihat menghijau dan segar. Sekali pun kawat duri akan terlihat semak-s emak menghijau dan segar, kalau lembu itu dipakaikan kacamata reben. Mungkin kiasan ini ada benarnya dengan kondisi pertanian saat ini di Sumatera Utara dan di Tanah Karo pada khususnya. Wacana pembangunan pertanian begitu menggaung dimana-mana, namuan wujudnya sungguh jauh dari harapan,” tutur bupati. Pembangunan pertanian, misalnya di sektor tanaman hortikultura berkaitan erat dengan peternakan. Sebab, pupuk kandang dari ternak cukup potensial menyuburkan tanaman. Pemerintah memprogramkan, setiap masyarakat yang memiliki anak lembu, sapi atau pun kerbau dari hasil peternakannya akan dibayar Rp 500 ribu per ekor. “Diharapkan dengan motivasi ini, petani dapat memahami begitu penting dan manfaatnya ternak dalam mendukung kesinergisan ini,” ujarnya, didampingi Kadis Pertanian, Agustoni Tarigan SP, Kadis Peternakan, Drg Jenggi Surbakti. Penangkar bibit jeruk siam mandu, Sadrah Sembiring yang dikonfirmasi disela -sela launching tersebut, mengaku positif. Dia menilai, keseriusan pemerintah cenderung tidak didukung masyarakat petani, sehingga program selalu gagal. Misalnya, gerakan secara massal pembasmian lalat buah, menurutnya petani tidak melaksanakan apa yang ditekankan pemerintah. “Pemerintah lakukan pembasmian lalat buah, sementara petani tanpa disadari justru membuat pengembangan. Petani tidak membuang buah – buah jeruk yang busuk dan jatuh di bawah pohon,” ungkapnya. Sadrah mengatakan,, jeruk yang dirusak telah menelurkan ratusan bahkan ribuan bibit hama lalat buah. Menurutnya, anjuran agar buah yang busuk itu ditanam, namun dibiarkan saja oleh petani. epm/j simantab Wakil Ketua Komisioner KPPU Jakarta Saidah Sakwan menyampaikan paparan solusi keluhan komunitas petani jagung didampingi oleh Bupati Karo Terkelin Brahmana SH dan Kepala KPPU Medan Ramli Simanjuntak SH MH. SUMBER/Ist TANAH KARO – SUMBER Komunitas petani jagung di Karo menyampaikan keluhan mengenai anjloknya harga jagung ke Komisi Pengawas Persaingan Usaha KPPU RI Perwakilan Medan, Jalan Gatot Subroto No. 148 Medan, Rabu 21/2/2018. Dalam pertemuan yang didampingi oleh Bupati Karo Terkelin Brahmana SH ini, rombongan disambut oleh Kepala Kantor Perwakilan Daerah KPD Komisi Pengawas Persaingan Usaha KPPU Medan Ramli Simanjuntak SH MH. Tekad Brahmana selaku perwakilan komunitas petani jagung Karo menjelaskan, hingga kini belum ada kemampuan solusi yang cepat atas permasalahan harga jagung di Karo. Hal inilah yang menyebabkan rendahnya produktivitas lahan dan tanaman sehingga pendapatan para petani selalu pada posisi rendah dan bahkan selalu merugi. “Hal ini kian diperparah dengan faktor pasca panen petani, dimana harga sering anjlok atas permainan kualifikasi serta persediaan hasil panen dari para tengkulak dan penampung,” ungkap Tekad didampingi Fredy Sebayang, Sapta Sebayang dan Sarjana Sinulingga selaku pemrakarsa pertemuan. Disamping itu, kata dia, pihaknya juga mengalami beberapa kendala diantaranya, permasalahan pupuk, permasalahan benih tanaman pangan dan permasalahan pemasaran hasil pertanian. Hal ini banyak dialami petani jagung khususnya di kawasan Kecamatan Tiga Binanga dan Lau Baleng. Bupati Karo Terkelin Brahmana SH membenarkan keluhan yang diutarakan oleh komunitas petani jagung. Menurutnya, sebelumnya pihaknya melalui Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Karo Sarjana Purba STP MM telah berkomunikasi dengan komunitas petani jagung Karo terkait anjloknya harga komoditi jagung di Sumut khususnya di Karo. Disampaikan, Pemkab Karo selaku pemerintah akan membuat program kedepan untuk meningkatkan indeks pertanaman, mengurangi dampak perubahan iklim, perluasan areal tanaman baru PATB, bantuan sarana dan prasarana serta pemberdayaan kelembagaan pertanian. “Permasalahan komoditas jagung inilah yang akan dicarikan solusi. Karena fakta dilapangan harga jual tidak sesuai dengan Harga Pembelian Pemerintah HPP. Panjangnya jalur distribusi, belum adanya program kemitraan secara MoU pada komoditi jagung di Sumut,” jelas Terkelin. Sementara, Wakil Ketua Komisioner KPPU Jakarta Saidah Sakwan mengatakan, solusi tersebut dapat dilakukan dengan cara harga jual disesuaikan dengan HPP, memotong jalur distribusi dengan cara membuat perjanjian kerja sama MoU atau program kemitraan komoditas jagung di Sumut, khususnya Karo. “Misalnya kemitraan industri pakan dengan kelompok tani, karena sesuai amanah UU tentang kontrak kerja No. 5 Tahun 1999 dan UU No. 20 Tahun 2008 jo PP No. 17 Tahun 2013. Peraturan ini mendukung sebagai payung hukum,” tutupnya. Hadir dalam acara monitoring komoditas jagung tersebut diantaranya, Ny. Sariaty Terkelin Brahmana, Kepala Bappeda Kabupaten Karo Nasib Sianturi Kepala Dinas PUPR Kabupaten Karo Ir. Paten Poerba dan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Karo Sarjana Purba STP MM. PARDI SIMALANGO Dibaca 1,981

harga jagung di tanah karo